Rabu, 07 November 2012

Badai Matahari

Film fiksi ilmiah ’2012′ yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.
“Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari,” ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).
Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.
Badai Matahari
“Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia,” imbuhnya.
Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.
“Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah,” jelas Elly.  Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Badai Matahari : Matinya Internet dan Listrik Dunia

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memperkirakan, kedatangan Badai Matahari akan sampai ke bumi pada sekitar tahun 2011-2013. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975. Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, Sri Kopala menjelaskan, badai Matahari akan terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME).
Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. CME adalah ledakan yang sangat besar, yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik. Dari kedua hal itu, Badai Matahari dapat disimpulkan secara umum sebagai kejadian semburan massa matahari masif yang terjadi di permukaan atmosfir matahari.
Efek badai matahari cenderung negatif bagi bumi, kandungan sinar X dan radiasi ultraviolet yang berlebihan akan  menyembur ke angkasa dan mempengaruhi planet-planet sekitarnya, termasuk bumi. Jika gelombang itu mencapai bumi, maka akan terjadi lonjakan arus listrik yang bisa mencapai milyaran Watt. Akibatnya, medan magnit bumi akan kacau balau, sehingga sistem satelit, listrik, dan frekuensi radio akan kacau dan mati. Peralatan elektronik yang ada di bumi akan rusak, mungkin juga terbakar dan bisa hangus  sampai ke titik komponennya.
Ketergantungan peradaban dunia yang katanya modern ini, ternyata akan terlihat sangat primitive sekali nantinya. Apa ukuran sebuah peradaban modern dalam sejarah kehidupan manusia? Ukurannya adalah tidak adanya ketergantungan pada alat atau sarana apapun di dunia ini, kecuali kemandirian manusia itu sendiri. Teknologi yang ada saat ini adalah visualisasi dari kemampuan yang sudah ada di dalam diri manusia. Teknologi komunikasi telepon misalnya, dulu sebenarnya adalah kemampuan batin manusia bernama telepati. Teknologi media televisi, dulu bernama penglihatan mata ketiga yang berasal dari teknologi batin manusia.
Matinya listrik di seluruh dunia, akan menghancurkan pergerakan rutinitas manusia dalam bekerja. Kenapa? Karena semua pekerjaan manusia jaman ini sangat bergantung kepada satu alat ini saja. Internet akan mengalami kerusakan dan tak bisa digunakan, karena satelit yang terpasang di antariksa mungkin akan terkena efek badai matahari dan hancur. Apa yang akan terjadi pada peradaban manusia jaman sekarang? Apa kita bisa mengandalkan teknologi batin sendiri?
Susah, masalahnya, teknologi yang sudah lama tidak terpakai akan mengalami karat dan sulit untuk mengembalikannya sempurna seperti semula. Manusia seharusnya mengandalkan teknologi batin yang sudah diberikan kepadanya sejak ia dilahirkan. Namun pengetahuan dan peradaban modern ini memberikan suatu ketergantungan yang tidak mendidik, yang membuat manusia malas untuk mendalami teknologi batinnya sendiri dan lebih memilih teknologi luaran sebagai kekuatan hidupnya.
Alhasil, kita akan mengalami suatu masa lonjakan kesadaran, masa dimana kita menyadari, ketergantungan pada teknologi buatan manusia, sehebat apapun itu kelihatannya, ternyata membuat kemampuan batin manusia lemah dan rapuh. Ketika batin manusia lemah dan rapuh, maka kebijaksanaan hidup pun tak akan bisa dilihat secara murni oleh diri manusia, karena pikiran terkontaminasi dengan kehebatan teknologi di luar dirinya sendiri. Mungkin inilah yang dinamakan suatu jaman peralihan, jaman dimana manusia benar-benar melihat dengan mata kepala sendiri bahwa apa yang dihasilkannya dari peradaban seperti ini ternyata merapuhkan pondasi kehidupan yang sebenarnya yaitu kemandirian dirinya sendiri sebagai pusat dari keberadaan kehidupan di dunia fana. Jadi persiapkan diri menghadapi kemungkinan itu yang diperkirakan terjadi akhir-akhir tahun 2012 sampai pertengahan tahun 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar